Optimalisasi ditengah Pandemi dan Era VUCA
Sebagai salah satu sumber daya yang ada dalam organisasi, Sumber Daya Manusia (SDM) memegang peranan penting dalam keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Organisasi bisnis dapat bertahan dan mengembangkan bisnisnya jika memiliki daya saing atau kemampuan kompetitif yang tinggi. Organisasi akan mamp Sebagai salah satu sumber daya yang ada dalam organisasi, Sumber Daya Manusia (SDM) memegang peranan penting dalam keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Organisasi bisnis dapat bertahan dan mengembangkan bisnisnya jika memiliki daya saing atau kemampuan kompetitif yang tinggi. Organisasi akan mampu bersaing dalam tingkatan domestik maupun global, jika memiliki daya saing yang tinggi. Maka dari itu SDM harus diperhatikan dan dikembangkan untuk menghasilkan kualitas kinerja yang u bersaing dalam tingkatan domestik maupun global, jika memiliki daya saing yang tinggi. Maka dari itu SDM harus diperhatikan dan dikembangkan untuk menghasilkan kualitas kinerja yang sesuai, bahkan melebihi harapan perusahaan.
Saya mengaitkan keunggulan bersaing dengan lingkungan bisnis yang kini
tengah berada pada era VUCA. Alasannya supaya kita bisa memahami suatu konteks
dengan mudah. Dimana era VUCA, masing-masing entitas bisnis dituntut untuk
lebih responsif dan adaptif terhadap dinamika bisnis global. VUCA adalah
akronim dari Volatility, Uncertainty,Complexity, dan Ambiguity. Istilah VUCA
populer di dunia bisnis karena sifatnya dapat menggambarkan situasi yang tidak
dapat diperkirakan sehingga sesuai dengan kondisi bisnis saat ini. Volatility
berarti keadaan yang tidak menentu serta rentan terhadap terjadinya perubahan. Uncertainty
merupakan suatu ketidakpastian dan keadaan yang penuh dengan kejutan yang dapat
terjadi kapan. Complexity merupakan siatuasi yang penuh dengan
kerumitan, dan Ambiguity merupakan keadaan mengambang yang menyebabkan
kebingungan untuk membaca arah dengan jelas.
VUCA secara tidak langsung menciptakan sebuah tren baru yang sangat
penting untuk dipahami oleh pemimpin perusahaan dan praktisi SDM. SDM dapat
memainkan peran penting dalam menjembatani dua sistem melalui teknologi dan
juga dengan menyusun kembali proses, desain organisasi, dan inisiatif lain
seperti manajemen masyarakat, memberdayakan karyawan dengan keterampilan
digital agar mereka dapat menavigasi baru ini dunia dengan mudah, dan
memungkinkan serta menciptakan budaya kolaborasi dan saling berbagi
(Raghuramapatruni & Kosuri, 2017)
Contohnya di Unilever Indonesia mengambil kebijakan dengan menyiapkan
sumber daya yang lebih unggul sebagai respon tantangan bisnis dimana fokus
perbaikan perusahaan tersebut menyasar ke sektor internal lebih dulu. Apa yang
dilakukan Unilever pertama kali yaitu memindahkan kantor ke BSD sehingga
interaksi dan komunikasi antar pekerja dan divisi bisa dilakukan lebih intens.
Beberapa program pelatihan kemudian diluncurkan guna mencari SDM yang handal
dalam menangani VUCA serta rekrutmen generasi saat ini bertujuan agar bisnis
tetap relevan dengan kondisi yang berjalan. Disaat perusahaan lain mengambil
opsi perampingan karyawan, Unilever justru beraksi sebaliknya, rekrutmen tetap
dilakukan sambil berfokus pada integrasi internal. Dalam menangani VUCA,
Unilever menerapkan prinsip keterbukaan, transparansi, dan akses internal pada
karyawan. Pada praktiknya, tiap karyawan diberi semacam perangkat yang
terhubung dengan data perusahaan sehingga pekerja tahu apa saja yang akan
didapat selain gaji. Unilever juga lebih memberi fleksibilitas pada karyawan,
misalnya cuti hamil hingga empat bulan atau fasilitas anak bagi pekerja yang
membawa anak. Dengan situasi seperti demikian, karyawan bisa tetap fokus dan
produktif terhadap apa yang menjadi tugasnya.
Dari sini bisa disimpulkan bahwa manajemen kinerja yang ideal atau
efektif agar perusahaan tersebut memiliki keunggulan dalam bersaing yaitu:
1. 1. Pemahaman akan Visi
dan misi diperusahaan
Permahaman visi dan misi adalah alat penting dari
perencanaan strategis, dan dengan demikian membantu membentuk strategi yang
akan digunakan oleh organisasi untuk mencapai masa depan yang diinginkan. Kemudian visi misi itu diterjemahkan menjadi
tujuan organisasi serta tujuan departemen bagi masing-masing karyawan.
Contohnya Visi Unilever Indonesia adalah untuk meraih rasa cinta dan
penghargaan dari Indonesia dengan menyentuh kehidupan setiap orang Indonesia
setiap harinya. Visi misi bisa menjadi harapan organisasi terhadap kinerja
karyawan yang dapat digunakan untuk mengeksekusi visi strategis organisasi.
2. 2.Agility Communication
Leadership
Kemampuan yang dimiliki pemimpin untuk mengambil
keputusan dalam lingkungan bisnis yang bergejolak, dimana informasi terbatas
dan perlunya dilakukan penafsiran kondisi yang terus berubah, menerapkan solusi
yang inovatif dan dapat pulih dari kegagalan dalam waktu yang cepat. Contohnya
manajer memindahkan kantor ke BSD sehingga interaksi dan komunikasi antar
pekerja dan divisi bisa dilakukan lebih intens. Unilever memandang bahwa komunikasi itu berpengaruh
terhadap kinerja dimana keefektifan komunikasi akan berjalan dengan
baik apabila sama-sama memahami maksud dari informasi komunikasi tersebut.
Komunikasi antar atasan kepada bawahan harus memiliki kemaknaan yang saling
dimengerti satu sama lainnya agar terjadi harmonisasi komunikasi organisasi begitupun
dengan sebaliknya.
3. 3.Ethical leadership
Kemampuan pemimpin perusahaan dalam melakukan program
Corporate Social Responsibility (CSR) sehingga perusahaan dapat melayani
masyarakat disertai sifat integritas, akuntabilitas dan kepercayaan. Contohnya
Unilever Sustainable Living Plan (USLP) USLP memiliki tujuan untuk:
meningkatkan keuntungan, meningkatkan kepercayaan masyarakat, menurunkan resiko
dalam dunia bisnis, dan menurunkan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan.
Dalam Situasi pandemi covid-19 Unilever menyediakan produk seperti hand
sanitizer, sabun, dan produk perawatan higienitas rumah serta melakukan edukasi
yang komprehensif mengenai pentingnya menjaga higienitas diri dan lingkungan
rumah. Hari ini kami menyampaikan komitmen kami untuk memberikan bantuan dana
serta donasi dalam bentuk produk senilai total Rp50 Miliar yang telah dan akan
disalurkan kepada masyarakat melalui berbagai program kemitraan, termasuk
dengan institusi kesehatan, pemerintah, maupun organisasi lainnya
4. 4.Flexible Human
Resources
Fleksibilitas sumber daya manusia berkonsentrasi pada
sifat multi-talenta pekerja sebagaimana ditunjukkan oleh perubahan sifat
kepribadian pekerja, seperti keahlian, perilaku dan pengetahuan. Hal ini
mengacu pada kemampuan untuk mengembangkan, mengatur dan mengaplikasikan sistem
SDM dalam pengaturan organisasi yang akan mengelola SDM secara keseluruhan
untuk bersaing pada lingkungan bisnis. Contohnya: tiap karyawan Unilever diberi
semacam perangkat yang terhubung dengan data perusahaan sehingga pekerja tahu
apa saja yang akan didapat selain gaji. bagi karyawati diberikan cuti hamil
hingga empat bulan atau fasilitas anak bagi pekerja yang membawa anak. Dalam
situasi Pandemi Covid-19,untuk melindungi seluruh karyawan beserta keluarganya,
Unilever secara global telah melakukan langkah-langkah preventif yang lebih
tegas. Salah satunya adalah pemberlakuan kebijakan Work-from-Home (kerja di
rumah) bagi para karyawan yang bekerja di kantor. Bagi karyawan pabrik dan
lapangan yang masih bekerja, perusahaan menerapkan standar keamanan yang lebih
tinggi, dengan begitu konsumen bisa tetap menjangkau produk-produk Unilever.
Dengan situasi seperti demikian, karyawan bisa tetap fokus dan produktif
terhadap apa yang menjadi tugasnya.
5. 5.Komitmen
Komitmen merupakan keinginan yang kuat untuk menjadi
anggota dalam suatu kelompok,kemauan usaha yang tinggi untuk organisasi,suatu
keyakinan tertentu dan penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan-tujuan
organisasi.Sutrisno (2018 : 292). Sangat Sulit menciptakan komitmen dari ratusan atau ribuan individu dalam
suatu perusahaan, agar mereka bersedia bekerja keras untuk mencapai tujuan
organisasi.. Tapi kenyataan nya, para karyawan lebih sering memfokuskan pada
gaji, kondisi kerja, promosi dsb.Jadi perusahaan juga harus mampu dalam
menciptakan komitmen bagi karyawannya ataupun karyawan juga berkomitmen dengan
organisasi misalnya dengan menciptakan loyalitas kerja.
6. 6.Role clarification
dan Employee Engagement
Kejelasan peran sebagai peran karyawan kepercayaan
yang dirasakan dalam tugas-tugas terkait pekerjaan karyawan sehingga terus
mendapatkan kepercayaan dalam peran mereka, persepsi karyawan tentang
ketidakpastian (Zheng, Thundiyil, Klinger, and Hinrichs (2016)). Jika karyawan
sudah tahu,paham,sadar akan kejelasan perannya ini juga akan berpengaruh kepada
tingkat keterlibatan karyawan. Hasil Penelitian Ryan K.
Jefferson (2020) bahwa keterlibatan karyawan telah menunjukkan karyawan lebih
termotivasi dan terlibat ketika ada persepsi yang jelas tentang peran mereka
sehingga ini bisa meningkatkan kinerja karyawan.
7. 7.Training and
development
Perusahaan harus melakukan pelatihan dan pengembangan supaya perusahaan dapat mengetahui karyawan yang potensial dan karyawan yang masih perlu diupgrade. Dalam artian karyawan sebagai bahan baku dalam tahap input, lalu di olah organisasi sebagai tahap proses melalui pelatihan yang diberikan, selanjutnya hasil nya karyawan yang telah diolah tadi sebagai output, dan tahap akhirnya adalah outcome atau dampak disini mengetahui sejauhmana karyawan produktif didalam suatu perusahaan. Jadi pelatihan dan pengembangan itu harus didukung oleh dua pihak yakni: kemauan atau inisiatif peserta dan dukungan organisasi sebagai penyedia pelatihan. Tanpa adanya pelatihan,kinerja organisasi akan menurun dan berpengaruh kepada tujuan organisasi.
8. 8.Reward dan Punishment
Semakin sering karyawan memperoleh penghargaan atas
tindakan baik yang dilakukan, semakin besar pula karyawan akan mengulangi
tindakan yang baik. Sebaliknya, semakin sering karyawan mendapatkan sanksi atau
hukuman atas kesalahan yang dilakukan maka akan semakin berkurang pula tindakan
kesalahan yang dilakukan. Dengan kata lain, keberhasilan perusahaan ditentukan
oleh baiknya pemberian penghargaan dan adilnya pemberian hukuman. Selain itu,
Reward and Punishment merupakan suatu cara yang dapat diberlakukan oleh
perusahaan agar karyawan dapat memperbaiki sikap dan perilakunya yang
menyimpang.Reward dan punishment sangat penting dalam memotivasi kinerja
karyawan. Karena melalui reward dan punishment karyawan akan menjadi lebih
berkualitas dan bertangung jawab dengan tugas yang diberikan. Dengan memotivasi
karyawan akan meningkatkan kinerjanya sehingga dapat memacu karyawan untuk
meningkatkan kualitas kerja.
9. 9.Team resilience
Team Resilience adalah sumber daya psikososial yang
berbasis tim sehingga dapat membantu mengurangi efek buruk dari stres yang
terkait dengan pekerjaan, meningkatkan kesejahteraan yang terkait dengan
pekerjaan, meningkatkan kemampuan beradaptasi dan kinerja, dan membantu tim
untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk tantangan di masa depan
(McEwen, Psych (Hons), Boyd, 2018).Contohnya
Unilever mengadakan Outbond Workshop atau Sharing Session
10. 10.Evaluasi/ Penilaian
Kinerja
Contohnya Unilever ada rapat Senior Group Directors
(SGD). Dalam rapat ini dibahas proyeksi kinerja selama setahun ke depan,
ditambah key performance indicator (KPI)-nya. Hasilnya akan diserahkan dan
disosialisasikan ke perusahaan selanjutnya diturunkan lagi ke kepala divisi,dan
seterusnya mengikuti struktur organisasi. Kepada para kepala divisi ini, kepala
departemen dan manajer akan diberikan individual performance plan yang harus
dicapai plus KPI-nya. Tak hanya diberi target kinerja, karyawan juga rutin
diberi coaching dan konseling antara atasan dan bawahan. Setelah memasuki
memasuki masa penilaian, penilaian, karyawan karyawan bersangkutan bisa
bersangkutan bisa menyanggah hasil menyanggah hasil penilaian atasan penilaian atasan jika dirasa jika dirasa
tidak sesuai. Semua tidak sesuai. Semua hal tersebut hal tersebut memiliki form
memiliki form yang lengkap dan yang lengkap dan tersusun rapi.
Penutup, Mengelola kinerja karyawan adalah latihan penting untuk
pengembangan staf dan organisasi. Ini harus didukung oleh alat manajemen yang
terstruktur dengan baik dan efektif itu memperjelas tujuan organisasi,
menerjemahkannya menjadi tujuan individu yang jelas dan meninjau tujuan secara
teratur. Akibatnya, untuk memenuhi tujuan ini membutuhkan desain dan
implementasi dari sebuah pengukuran kinerja dan sistem manajemen yang efektif.
Sistem manajemen kinerja harus mencakup langkah-langkah yang disinkronkan
dengan strategi perusahaan dan memberikan dukungan yang beragam dan seimbang.
REFERENSI
A,Agarwal. (2020) Investigating design targets for
effective performance management system:an application of balance scorecard
using QFD,Journal of Advances in Management Research © Emerald Publishing
Limited.https://doi.org/10.1108/jamr-05-2020-0075
Elvina
Cyntia.2020.Kesiapan Karyawan Dalam Menghadapi Era Vuca Dan Pengaruhnya
Terhadap Kinerja Karyawan Pt Tenma Cikarang
Galih,Dwi Koencoro.
2013. Pengaruh Reward Dan Punishment Terhadap Kinerja (Survei Pada Karyawan PT.
Inka (Persero) Madiun)
Hazriyanto, Ibrahim
B., Silitonga F. (2019) Organizational Commitment, Satisfaction and Performance
of Lecturer (Model Regression by Gender of Man), International Review of
Management and Marketing,9(2), 40-44.
https://jilbabiru.blogspot.com/2016/03/keunggulan-bersaing-melalui-manajemen
https://leksanath.wordpress.com/2018/01/27/mengenal-dunia-vuca-dan-tantangannya/
https://ukirama.com/en/blogs/cara-efektif-meningkatkan-manajemen-kinerja-di-suatu-perusahaan
https://www.linkedin.com/pulse/20140910021515-154884582-evaluasi-kinerja-perusahaan-di-pt-unilever
https://www.unilever.co.id/news/press-releases/2020/unilever-ambil-peran-dalam-melindungi-masyarakat-indonesia-dari-pandemi-covid-19.html
Jefferson, Ryan K.
2020. Role Clarity And Employee Engagement: A Quantitative Study Of Student
Affairs Professionals Capella University, ProQuest Dissertations Publishing,
2020. 27958465.
Noe, Raymond A.;
Hollenbeck, John R.; Gerhart, Barry; Wright, Patrick M. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia:
Mencapai Keunggulan Bersaing Buku 1. Jakarta: Salemba
Empat
Raghuramapatruni
& Kosuri.2017. The Straits of
Success in a VUCA World. IOSR Journal of Business and Management (IOSR-JBM)
e-ISSN: 2278-487X, p-ISSN: 2319-7668 PP 16-22
Wulnye,RB,
Emmanuel, A Training And Development: An
Effective Management Tool For Increased Performance,International Journal of
Economics, Commerce and Management United Kingdom Vol. VI, Issue 5, May 2018
Yulianto,Budi.2019.Strategi Peningkatan Kinerja PT. Pertamina Patra Niaga Tahun 2019 (Studi Kasus Pada Area Region II Jawa Bagian Barat)
Tidak ada komentar