A N D Y M A R B U N

Eksibisi Perspektif Kritis dalam Resiliensi Kehidupan

Trending Topic

Optimalisasi ditengah Pandemi dan Era VUCA

 

Sebagai salah satu sumber daya yang ada dalam organisasi, Sumber Daya Manusia (SDM) memegang peranan penting dalam keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Organisasi bisnis dapat bertahan dan mengembangkan bisnisnya jika memiliki daya saing atau kemampuan kompetitif yang tinggi. Organisasi akan mamp Sebagai salah satu sumber daya yang ada dalam organisasi, Sumber Daya Manusia (SDM) memegang peranan penting dalam keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Organisasi bisnis dapat bertahan dan mengembangkan bisnisnya jika memiliki daya saing atau kemampuan kompetitif yang tinggi. Organisasi akan mampu bersaing dalam tingkatan domestik maupun global, jika memiliki daya saing yang tinggi. Maka dari itu SDM harus diperhatikan dan dikembangkan untuk menghasilkan kualitas kinerja yang u bersaing dalam tingkatan domestik maupun global, jika memiliki daya saing yang tinggi. Maka dari itu SDM harus diperhatikan dan dikembangkan untuk menghasilkan kualitas kinerja yang sesuai, bahkan melebihi harapan perusahaan.

Saya mengaitkan keunggulan bersaing dengan lingkungan bisnis yang kini tengah berada pada era VUCA. Alasannya supaya kita bisa memahami suatu konteks dengan mudah. Dimana era VUCA, masing-masing entitas bisnis dituntut untuk lebih responsif dan adaptif terhadap dinamika bisnis global. VUCA adalah akronim dari Volatility, Uncertainty,Complexity, dan Ambiguity. Istilah VUCA populer di dunia bisnis karena sifatnya dapat menggambarkan situasi yang tidak dapat diperkirakan sehingga sesuai dengan kondisi bisnis saat ini. Volatility berarti keadaan yang tidak menentu serta rentan terhadap terjadinya perubahan. Uncertainty merupakan suatu ketidakpastian dan keadaan yang penuh dengan kejutan yang dapat terjadi kapan. Complexity merupakan siatuasi yang penuh dengan kerumitan, dan Ambiguity merupakan keadaan mengambang yang menyebabkan kebingungan untuk membaca arah dengan jelas.

VUCA secara tidak langsung menciptakan sebuah tren baru yang sangat penting untuk dipahami oleh pemimpin perusahaan dan praktisi SDM. SDM dapat memainkan peran penting dalam menjembatani dua sistem melalui teknologi dan juga dengan menyusun kembali proses, desain organisasi, dan inisiatif lain seperti manajemen masyarakat, memberdayakan karyawan dengan keterampilan digital agar mereka dapat menavigasi baru ini dunia dengan mudah, dan memungkinkan serta menciptakan budaya kolaborasi dan saling berbagi (Raghuramapatruni & Kosuri, 2017)

Contohnya di Unilever Indonesia mengambil kebijakan dengan menyiapkan sumber daya yang lebih unggul sebagai respon tantangan bisnis dimana fokus perbaikan perusahaan tersebut menyasar ke sektor internal lebih dulu. Apa yang dilakukan Unilever pertama kali yaitu memindahkan kantor ke BSD sehingga interaksi dan komunikasi antar pekerja dan divisi bisa dilakukan lebih intens. Beberapa program pelatihan kemudian diluncurkan guna mencari SDM yang handal dalam menangani VUCA serta rekrutmen generasi saat ini bertujuan agar bisnis tetap relevan dengan kondisi yang berjalan. Disaat perusahaan lain mengambil opsi perampingan karyawan, Unilever justru beraksi sebaliknya, rekrutmen tetap dilakukan sambil berfokus pada integrasi internal. Dalam menangani VUCA, Unilever menerapkan prinsip keterbukaan, transparansi, dan akses internal pada karyawan. Pada praktiknya, tiap karyawan diberi semacam perangkat yang terhubung dengan data perusahaan sehingga pekerja tahu apa saja yang akan didapat selain gaji. Unilever juga lebih memberi fleksibilitas pada karyawan, misalnya cuti hamil hingga empat bulan atau fasilitas anak bagi pekerja yang membawa anak. Dengan situasi seperti demikian, karyawan bisa tetap fokus dan produktif terhadap apa yang menjadi tugasnya.

Dari sini bisa disimpulkan bahwa manajemen kinerja yang ideal atau efektif agar perusahaan tersebut memiliki keunggulan dalam bersaing yaitu:

1.          1. Pemahaman akan Visi dan misi diperusahaan

Permahaman visi dan misi adalah alat penting dari perencanaan strategis, dan dengan demikian membantu membentuk strategi yang akan digunakan oleh organisasi untuk mencapai masa depan yang diinginkan. Kemudian visi misi itu diterjemahkan menjadi tujuan organisasi serta tujuan departemen bagi masing-masing karyawan. Contohnya Visi Unilever Indonesia adalah untuk meraih rasa cinta dan penghargaan dari Indonesia dengan menyentuh kehidupan setiap orang Indonesia setiap harinya. Visi misi bisa menjadi harapan organisasi terhadap kinerja karyawan yang dapat digunakan untuk mengeksekusi visi strategis organisasi.

2.          2.Agility Communication Leadership

Kemampuan yang dimiliki pemimpin untuk mengambil keputusan dalam lingkungan bisnis yang bergejolak, dimana informasi terbatas dan perlunya dilakukan penafsiran kondisi yang terus berubah, menerapkan solusi yang inovatif dan dapat pulih dari kegagalan dalam waktu yang cepat. Contohnya manajer memindahkan kantor ke BSD sehingga interaksi dan komunikasi antar pekerja dan divisi bisa dilakukan lebih intens. Unilever memandang bahwa komunikasi itu berpengaruh terhadap kinerja dimana keefektifan komunikasi akan berjalan dengan baik apabila sama-sama memahami maksud dari informasi komunikasi tersebut. Komunikasi antar atasan kepada bawahan harus memiliki kemaknaan yang saling dimengerti satu sama lainnya agar terjadi harmonisasi komunikasi organisasi begitupun dengan sebaliknya.

3.         3.Ethical leadership

Kemampuan pemimpin perusahaan dalam melakukan program Corporate Social Responsibility (CSR) sehingga perusahaan dapat melayani masyarakat disertai sifat integritas, akuntabilitas dan kepercayaan. Contohnya Unilever Sustainable Living Plan (USLP) USLP memiliki tujuan untuk: meningkatkan keuntungan, meningkatkan kepercayaan masyarakat, menurunkan resiko dalam dunia bisnis, dan menurunkan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan. Dalam Situasi pandemi covid-19 Unilever menyediakan produk seperti hand sanitizer, sabun, dan produk perawatan higienitas rumah serta melakukan edukasi yang komprehensif mengenai pentingnya menjaga higienitas diri dan lingkungan rumah. Hari ini kami menyampaikan komitmen kami untuk memberikan bantuan dana serta donasi dalam bentuk produk senilai total Rp50 Miliar yang telah dan akan disalurkan kepada masyarakat melalui berbagai program kemitraan, termasuk dengan institusi kesehatan, pemerintah, maupun organisasi lainnya

4.          4.Flexible Human Resources

Fleksibilitas sumber daya manusia berkonsentrasi pada sifat multi-talenta pekerja sebagaimana ditunjukkan oleh perubahan sifat kepribadian pekerja, seperti keahlian, perilaku dan pengetahuan. Hal ini mengacu pada kemampuan untuk mengembangkan, mengatur dan mengaplikasikan sistem SDM dalam pengaturan organisasi yang akan mengelola SDM secara keseluruhan untuk bersaing pada lingkungan bisnis. Contohnya: tiap karyawan Unilever diberi semacam perangkat yang terhubung dengan data perusahaan sehingga pekerja tahu apa saja yang akan didapat selain gaji. bagi karyawati diberikan cuti hamil hingga empat bulan atau fasilitas anak bagi pekerja yang membawa anak. Dalam situasi Pandemi Covid-19,untuk melindungi seluruh karyawan beserta keluarganya, Unilever secara global telah melakukan langkah-langkah preventif yang lebih tegas. Salah satunya adalah pemberlakuan kebijakan Work-from-Home (kerja di rumah) bagi para karyawan yang bekerja di kantor. Bagi karyawan pabrik dan lapangan yang masih bekerja, perusahaan menerapkan standar keamanan yang lebih tinggi, dengan begitu konsumen bisa tetap menjangkau produk-produk Unilever. Dengan situasi seperti demikian, karyawan bisa tetap fokus dan produktif terhadap apa yang menjadi tugasnya.

5.          5.Komitmen

Komitmen merupakan keinginan yang kuat untuk menjadi anggota dalam suatu kelompok,kemauan usaha yang tinggi untuk organisasi,suatu keyakinan tertentu dan penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan-tujuan organisasi.Sutrisno (2018 : 292). Sangat Sulit menciptakan komitmen dari ratusan atau ribuan individu dalam suatu perusahaan, agar mereka bersedia bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi.. Tapi kenyataan nya, para karyawan lebih sering memfokuskan pada gaji, kondisi kerja, promosi dsb.Jadi perusahaan juga harus mampu dalam menciptakan komitmen bagi karyawannya ataupun karyawan juga berkomitmen dengan organisasi misalnya dengan menciptakan loyalitas kerja.

6.          6.Role clarification dan Employee Engagement

Kejelasan peran sebagai peran karyawan kepercayaan yang dirasakan dalam tugas-tugas terkait pekerjaan karyawan sehingga terus mendapatkan kepercayaan dalam peran mereka, persepsi karyawan tentang ketidakpastian (Zheng, Thundiyil, Klinger, and Hinrichs (2016)). Jika karyawan sudah tahu,paham,sadar akan kejelasan perannya ini juga akan berpengaruh kepada tingkat keterlibatan karyawan. Hasil  Penelitian Ryan K. Jefferson (2020) bahwa keterlibatan karyawan telah menunjukkan karyawan lebih termotivasi dan terlibat ketika ada persepsi yang jelas tentang peran mereka sehingga ini bisa meningkatkan kinerja karyawan.

7.          7.Training and development

Perusahaan harus melakukan pelatihan dan pengembangan supaya perusahaan dapat mengetahui karyawan yang potensial dan karyawan yang masih perlu diupgrade. Dalam artian karyawan sebagai bahan baku dalam tahap input, lalu di olah organisasi sebagai tahap proses melalui pelatihan yang diberikan, selanjutnya hasil nya karyawan yang telah diolah tadi sebagai output, dan tahap akhirnya adalah outcome atau dampak disini mengetahui sejauhmana karyawan produktif didalam suatu perusahaan. Jadi pelatihan dan pengembangan itu harus didukung oleh dua pihak yakni: kemauan atau inisiatif  peserta dan dukungan organisasi sebagai penyedia pelatihan. Tanpa adanya pelatihan,kinerja organisasi akan menurun dan berpengaruh kepada tujuan organisasi. 

8.         8.Reward dan Punishment

Semakin sering karyawan memperoleh penghargaan atas tindakan baik yang dilakukan, semakin besar pula karyawan akan mengulangi tindakan yang baik. Sebaliknya, semakin sering karyawan mendapatkan sanksi atau hukuman atas kesalahan yang dilakukan maka akan semakin berkurang pula tindakan kesalahan yang dilakukan. Dengan kata lain, keberhasilan perusahaan ditentukan oleh baiknya pemberian penghargaan dan adilnya pemberian hukuman. Selain itu, Reward and Punishment merupakan suatu cara yang dapat diberlakukan oleh perusahaan agar karyawan dapat memperbaiki sikap dan perilakunya yang menyimpang.Reward dan punishment sangat penting dalam memotivasi kinerja karyawan. Karena melalui reward dan punishment karyawan akan menjadi lebih berkualitas dan bertangung jawab dengan tugas yang diberikan. Dengan memotivasi karyawan akan meningkatkan kinerjanya sehingga dapat memacu karyawan untuk meningkatkan kualitas kerja.

9.          9.Team resilience

Team Resilience adalah sumber daya psikososial yang berbasis tim sehingga dapat membantu mengurangi efek buruk dari stres yang terkait dengan pekerjaan, meningkatkan kesejahteraan yang terkait dengan pekerjaan, meningkatkan kemampuan beradaptasi dan kinerja, dan membantu tim untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk tantangan di masa depan (McEwen, Psych (Hons), Boyd, 2018).Contohnya  Unilever mengadakan Outbond Workshop atau Sharing Session

10.      10.Evaluasi/ Penilaian Kinerja

Contohnya Unilever ada rapat Senior Group Directors (SGD). Dalam rapat ini dibahas proyeksi kinerja selama setahun ke depan, ditambah key performance indicator (KPI)-nya. Hasilnya akan diserahkan dan disosialisasikan ke perusahaan selanjutnya diturunkan lagi ke kepala divisi,dan seterusnya mengikuti struktur organisasi. Kepada para kepala divisi ini, kepala departemen dan manajer akan diberikan individual performance plan yang harus dicapai plus KPI-nya. Tak hanya diberi target kinerja, karyawan juga rutin diberi coaching dan konseling antara atasan dan bawahan. Setelah memasuki memasuki masa penilaian, penilaian, karyawan karyawan bersangkutan bisa bersangkutan bisa menyanggah hasil menyanggah hasil penilaian atasan  penilaian atasan jika dirasa jika dirasa tidak sesuai. Semua tidak sesuai. Semua hal tersebut hal tersebut memiliki form memiliki form yang lengkap dan yang lengkap dan tersusun rapi.

Penutup, Mengelola kinerja karyawan adalah latihan penting untuk pengembangan staf dan organisasi. Ini harus didukung oleh alat manajemen yang terstruktur dengan baik dan efektif itu memperjelas tujuan organisasi, menerjemahkannya menjadi tujuan individu yang jelas dan meninjau tujuan secara teratur. Akibatnya, untuk memenuhi tujuan ini membutuhkan desain dan implementasi dari sebuah pengukuran kinerja dan sistem manajemen yang efektif. Sistem manajemen kinerja harus mencakup langkah-langkah yang disinkronkan dengan strategi perusahaan dan memberikan dukungan yang beragam dan seimbang. 

REFERENSI

A,Agarwal. (2020) Investigating design targets for effective performance management system:an application of balance scorecard using QFD,Journal of Advances in Management Research © Emerald Publishing Limited.https://doi.org/10.1108/jamr-05-2020-0075

Elvina Cyntia.2020.Kesiapan Karyawan Dalam Menghadapi Era Vuca Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan Pt Tenma Cikarang

Galih,Dwi Koencoro. 2013. Pengaruh Reward Dan Punishment Terhadap Kinerja (Survei Pada Karyawan PT. Inka (Persero) Madiun)

Hazriyanto, Ibrahim B., Silitonga F. (2019) Organizational Commitment, Satisfaction and Performance of Lecturer (Model Regression by Gender of Man), International Review of Management and Marketing,9(2), 40-44.

https://jilbabiru.blogspot.com/2016/03/keunggulan-bersaing-melalui-manajemen

https://leksanath.wordpress.com/2018/01/27/mengenal-dunia-vuca-dan-tantangannya/

https://ukirama.com/en/blogs/cara-efektif-meningkatkan-manajemen-kinerja-di-suatu-perusahaan

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200702151938-92-520097/karyawan-positif-corona-pabrik-unilever-tutup-sementara

https://www.linkedin.com/pulse/20140910021515-154884582-evaluasi-kinerja-perusahaan-di-pt-unilever

https://www.unilever.co.id/news/press-releases/2020/unilever-ambil-peran-dalam-melindungi-masyarakat-indonesia-dari-pandemi-covid-19.html

Jefferson, Ryan K. 2020. Role Clarity And Employee Engagement: A Quantitative Study Of Student Affairs Professionals Capella University, ProQuest Dissertations Publishing, 2020. 27958465.

Noe, Raymond A.; Hollenbeck, John R.; Gerhart, Barry; Wright, Patrick M. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia: Mencapai Keunggulan Bersaing Buku 1. Jakarta: Salemba Empat

Raghuramapatruni & Kosuri.2017. The Straits of Success in a VUCA World. IOSR Journal of Business and Management (IOSR-JBM) e-ISSN: 2278-487X, p-ISSN: 2319-7668 PP 16-22

Wulnye,RB, Emmanuel,  A Training And Development: An Effective Management Tool For Increased Performance,International Journal of Economics, Commerce and Management United Kingdom Vol. VI, Issue 5, May 2018

Yulianto,Budi.2019.Strategi Peningkatan Kinerja PT. Pertamina Patra Niaga Tahun 2019 (Studi Kasus Pada Area Region II Jawa Bagian Barat)

Tidak ada komentar