A N D Y M A R B U N

Eksibisi Perspektif Kritis dalam Resiliensi Kehidupan

Trending Topic

PANDANGAN KITA SEBAGAI KADER BAHWA GMKI SEBAGAI COMPLEMENTARY SCHOOL DALAM MENGHADAPI ERA DIGITAL



                 Sebagai kader dalam organisasi tentu lah harus mengetahui jati diri Organisasi tersebut terutama ialah harus tau sejarah dalam organisasi nya. Sejarah GMKI  tentulah Pemahaman akan visi dan misi organisasi menjadi penting seiring dengan kebutuhan organisasi untuk menyadari keberadaan dirinya dan masa depannya. Dalam peristiwa sejarah tentu banyak terjadi rangkaian dinamika serta bagaimana GMKI dulunya mempertahankan eksistensi dengan pengorbanan pengorbanan yang dilakukan oleh para pendahulu GMKI. Sehingga para kader penerus GMKI harus bisa memahami mengapa kejadian dan peristiwa dulu terjadi bukan hanya sebatas menghapal waktu, nama tokoh dan kejadian yang berlangsung pada saat itu. Dimana Banyak Nilai perjuangan dan pengorbanan Mulai dari Csv op java lalu dibubarkan oleh jepang, dibentuk lagi PMKI dan CSV baru Hingga lahirnya GMKI, sehingga untuk melanjutkan misi dan eksistensi nya GMKI termotivasi dengan pidato Johanes Leimena “GMKI menjadi pelopor semua kebaktian yang akan dan mungkin harus dilakukan di Indonesia. GMKI menjadi pusat, sekolah latihan (Leader School) dari orang – orang yang mau bertanggungjawab atas segala sesuatu mengenai kepentingan dan kebaikan bangsa Indonesia. Persekutuan dalam Kristus Tuhan. Dengan demikian ia berakar baik dalam gereja, maupun dalam nusa dan bangsa Indonesia, sebagai bagian dalam iman dan roh, ia berdiri dalam dua Proklamasi : Proklamasi kemerdekaan dan Proklamasi Tuhan Yesus dengan injilnya, ialah injil kehidupan, kematian, dan kebangkitan. Mulai dari sana GMKI melanjutkan perjuangan dan pengembangan organisasinya dengan me-lakukan kongres dan melakukan pengembangan cabang–cabang, Adanya pergolakan dimana PP GMKI telat mengetahui isu-isu yang terjadi yaitu pergeseran presiden soekarno,Pembubaran KAMI menjadi Cikal Bakal Kelompok Cipayung, Hingga Aturan NKK/BKK oleh Soekarno yang membuat segala aktivitas mahasiswa ekstra kampus Sangat dilarang keras. Bahkan Ditahun 2018 baru-baru ini dikeluarkan permenristekdikti No.55 Tahun 2018 tentang Pembinaan Ideologi Bangsa. Tapi justru ini menimbulkan pro dan kontra dikalangan aktivis organ ekstra. Dilansir dari Tirto.id Kontra nya adalah peraturan ini dibuat mengontrol mahasiswa sebagaimana pada masa Orba lewat NKK/BKK tetapi dengan cara yang lebih halus. Ada juga yang pro dimana hal ini untuk menekan paham radikalisme dan intoleran dikampus , memiliki jaringan yang luas dan lintas kampus terutama dalam wadah kaderisasi dengan catatan rektor mampu memfilter kepentingan golongan tertentu. Dengan Konteks sekarang belum ada nilai-nilai pengorbanan seperti sejarah GMKI dahulu, atau mungkinkah GMKI akan lumpuh kedepannya? Melihat Revolusi Industri 4.0 Teknologi semakin canggih dan Artificial Intelligence Semakin berkembang yang bisa menggantikan segala aktivitas manusia di bumi ini. Dan apakah mungkin para regenerasi organisasi GMKI kedepannya adalah para mahasiswa artificial intelligence (Robot Manusia)? Dapatkah kita bayangkan hal itu? Ataupun bagaimana tanggapan para aktivis organisasi pendahulu jika regenerasi organisasi GMKI adalah para robot? Karena robot jika diperintahkan manusia dia akan patuh, kecuali robot yang standar error yang tentu hilang kendali.
GMKI dengan semangat gemeinschaft sebuah keterpanggilan untuk menjadi wadah pengkaderan mahasiswa Kristen dalam mempersiapkan diri menjadi pemimpin dan penggerak yang ahli dan bertanggungjawab di semua matra layanannya. Meski diperhadapkan pada tanggungjawab yang kian besar, GMKI berusaha menjawab tantangan setiap zaman dengan segala keterbatasannya. Jika kita kaitkan dengan Mahasiswa di era digital Menurut Kompasiana.com Generasi Milenial lebih nyaman dengan Gadget dimana segala informasi dapat ditemukan dengan begitu mudahnya bahkan generasi milenial sangat begitu kreatif untuk meningkatkan finansialnya (Instabisnis, Video Viral) dan lain-lainnya. Di sisi lain mahasiswa jaman now sudah malas hal ini dikarenakan karena aktivitas mahasiswa sebagai kaum intelektual seperti membaca,menulis,berdiskusi sudah sangat jarang ditemui dikehidupan perkuliahan dan lebih mementingkan teknologi yang serba canggih hal ini juga menjadi tantangan berat bagi Organisasi-organisasi terkhususnya GMKI sebagai sekolah pelatihan dimana GMKI harus menghadapi para mahasiswa yang sudah tidak tertarik lagi akan berorganisasi akibat banyaknya mahasiswa yang lebih produktif di Game Online Android dan Sosial media, Mahasiswa  yang sangat kurang daya kritis dan Analisis nya, mahasiswa yang tidak aktif mengikuti segala program terlepas dari halangan yang benar-benar urgen , mahasiswa yang hanya numpang nama di organisasi, Mahasiswa yang pernah mengikuti organisasi tetapi tidak pernah berkontribusi dalam regenerasi organisasi, mahasiswa yang memiliki sikap pragmatis dan hedonisme. Maka dari itu merevitalisasi budaya kaum intelektual kita (berdiskusi,membaca, menulis,) yang dimulai dari diri kita sendiri dengan kegiatan simplenya yaitu literasi membaca sesuai dengan genre yang kita inginkan sehingga dapat mengutarakan opini-opini kita dalam menanggapi segala sesuatu isu-isu yang  berkembang berdasarkan data ,fakta, dan filter. Mengingat bahwa minat baca Indonesia ranking 60 dari 61 sehingga sering kali masyarakat dan mahasiswa cenderung mudah terima info secara bulat-bulat dan belum tau kebenarannya seperti apa (Hoax).
Inovasi yang dilakukan GMKI dalam era digital adalah Pergunakanlah waktu dengan baik seperti Public Speaking (english), mengutamakan banyak menulis di artikel koran online maupun blog yang terinspirasi dari hasil diskusi, dan membaca, Mampu Menggunakan Laptop/Komputer Untuk Melatih Softskill dalam bidang Pemrograman Website Maupun Menghandle Seluruh penggunaan software Microsoft Office (word,excel,powerpoint), Software editing image (adobe Photoshop), Menciptakan Aplikasi GMKI DIGITAL dengan Research And Development oleh Kader-Kader GMKI yang berkualitas dan berkomitmen yang tersedia di Playstore ,IOS,Windows, Dll. Yang memuat Berbagai elemen-elemen fundamental Info mengenai GMKI.  Apalagi GMKI memiliki 5 panca kegiatan salah satu nya adalah berkreasi. Tentunya GMKI harus melaksanakan seluruh panca kegiatan tersebut untuk mempertahankan eksistensi GMKI Seiring Melanjutkan Visi dan Misi GMKI. Sehingga terbukti bahwa “GMKI berusaha menjawab tantangan setiap zaman dengan segala keterbatasannya”

Tidak ada komentar