PANDANGAN KITA SEBAGAI KADER BAHWA GMKI SEBAGAI COMPLEMENTARY SCHOOL DALAM MENGHADAPI ERA DIGITAL
Sebagai
kader dalam organisasi tentu lah harus mengetahui jati diri Organisasi tersebut
terutama ialah harus tau sejarah dalam organisasi nya. Sejarah GMKI tentulah Pemahaman akan visi dan misi
organisasi menjadi penting seiring dengan kebutuhan organisasi untuk menyadari
keberadaan dirinya dan masa depannya. Dalam peristiwa sejarah tentu banyak
terjadi rangkaian dinamika serta bagaimana GMKI dulunya mempertahankan
eksistensi dengan pengorbanan pengorbanan yang dilakukan oleh para pendahulu
GMKI. Sehingga para kader penerus GMKI harus bisa memahami mengapa kejadian dan
peristiwa dulu terjadi bukan hanya sebatas menghapal waktu, nama tokoh dan
kejadian yang berlangsung pada saat itu. Dimana Banyak Nilai perjuangan dan
pengorbanan Mulai dari Csv op java lalu dibubarkan oleh jepang, dibentuk lagi
PMKI dan CSV baru Hingga lahirnya GMKI, sehingga untuk melanjutkan misi dan
eksistensi nya GMKI termotivasi dengan pidato Johanes Leimena “GMKI
menjadi pelopor semua kebaktian yang akan dan mungkin harus dilakukan di Indonesia.
GMKI menjadi pusat, sekolah latihan (Leader School) dari orang – orang yang mau
bertanggungjawab atas segala sesuatu mengenai kepentingan dan kebaikan bangsa
Indonesia. Persekutuan dalam Kristus Tuhan. Dengan demikian ia berakar baik
dalam gereja, maupun dalam nusa dan bangsa Indonesia, sebagai bagian dalam iman
dan roh, ia berdiri dalam dua Proklamasi : Proklamasi kemerdekaan dan
Proklamasi Tuhan Yesus dengan injilnya, ialah injil kehidupan, kematian, dan
kebangkitan”. Mulai dari sana GMKI
melanjutkan perjuangan dan pengembangan organisasinya dengan me-lakukan kongres dan melakukan pengembangan cabang–cabang,
Adanya pergolakan dimana
PP GMKI telat mengetahui isu-isu yang terjadi yaitu pergeseran presiden
soekarno,Pembubaran KAMI menjadi Cikal Bakal Kelompok Cipayung, Hingga Aturan
NKK/BKK oleh Soekarno yang membuat segala aktivitas mahasiswa ekstra kampus
Sangat dilarang keras. Bahkan Ditahun 2018 baru-baru ini dikeluarkan
permenristekdikti No.55 Tahun 2018 tentang Pembinaan Ideologi Bangsa. Tapi
justru ini menimbulkan pro dan kontra dikalangan aktivis organ ekstra. Dilansir
dari Tirto.id Kontra nya adalah
peraturan ini dibuat mengontrol mahasiswa sebagaimana pada masa Orba lewat
NKK/BKK tetapi dengan cara yang lebih halus. Ada juga yang pro dimana hal ini
untuk menekan paham radikalisme dan intoleran dikampus , memiliki jaringan yang
luas dan lintas kampus terutama dalam wadah kaderisasi dengan catatan rektor
mampu memfilter kepentingan golongan tertentu. Dengan Konteks sekarang belum
ada nilai-nilai pengorbanan seperti sejarah GMKI dahulu, atau mungkinkah GMKI
akan lumpuh kedepannya? Melihat Revolusi Industri 4.0 Teknologi semakin canggih
dan Artificial Intelligence Semakin berkembang yang bisa menggantikan segala
aktivitas manusia di bumi ini. Dan apakah mungkin para regenerasi organisasi GMKI
kedepannya adalah para mahasiswa artificial intelligence (Robot Manusia)?
Dapatkah kita bayangkan hal itu? Ataupun bagaimana tanggapan para aktivis
organisasi pendahulu jika regenerasi organisasi GMKI adalah para robot? Karena
robot jika diperintahkan manusia dia akan patuh, kecuali robot yang standar
error yang tentu hilang kendali.
GMKI
dengan semangat gemeinschaft sebuah keterpanggilan untuk menjadi wadah
pengkaderan mahasiswa Kristen dalam mempersiapkan diri menjadi pemimpin dan
penggerak yang ahli dan bertanggungjawab di semua matra layanannya. Meski
diperhadapkan pada tanggungjawab yang kian besar, GMKI berusaha menjawab
tantangan setiap zaman dengan segala keterbatasannya. Jika kita kaitkan dengan Mahasiswa di era digital Menurut
Kompasiana.com Generasi Milenial
lebih nyaman dengan Gadget dimana segala informasi dapat ditemukan dengan
begitu mudahnya bahkan generasi milenial sangat begitu kreatif untuk
meningkatkan finansialnya (Instabisnis, Video Viral) dan lain-lainnya. Di sisi
lain mahasiswa jaman now sudah malas hal ini dikarenakan karena aktivitas
mahasiswa sebagai kaum intelektual seperti membaca,menulis,berdiskusi sudah
sangat jarang ditemui dikehidupan perkuliahan dan lebih mementingkan teknologi
yang serba canggih hal ini juga menjadi tantangan berat bagi
Organisasi-organisasi terkhususnya GMKI sebagai sekolah pelatihan dimana GMKI
harus menghadapi para mahasiswa yang sudah tidak tertarik lagi akan berorganisasi
akibat banyaknya mahasiswa yang lebih produktif di Game Online Android dan Sosial
media, Mahasiswa yang sangat kurang daya
kritis dan Analisis nya, mahasiswa yang tidak aktif mengikuti segala program
terlepas dari halangan yang benar-benar urgen , mahasiswa yang hanya numpang
nama di organisasi, Mahasiswa yang pernah mengikuti organisasi tetapi tidak
pernah berkontribusi dalam regenerasi organisasi, mahasiswa yang memiliki sikap
pragmatis dan hedonisme. Maka dari itu merevitalisasi budaya kaum intelektual
kita (berdiskusi,membaca, menulis,) yang dimulai dari diri kita sendiri dengan
kegiatan simplenya yaitu literasi membaca sesuai dengan genre yang kita
inginkan sehingga dapat mengutarakan opini-opini kita dalam menanggapi segala
sesuatu isu-isu yang berkembang
berdasarkan data ,fakta, dan filter. Mengingat bahwa minat baca Indonesia ranking
60 dari 61 sehingga sering kali masyarakat dan mahasiswa cenderung mudah terima
info secara bulat-bulat dan belum tau kebenarannya seperti apa (Hoax).
Inovasi yang dilakukan GMKI dalam era digital adalah
Pergunakanlah waktu dengan baik seperti Public Speaking (english), mengutamakan
banyak menulis di artikel koran online maupun blog yang terinspirasi dari hasil
diskusi, dan membaca, Mampu Menggunakan Laptop/Komputer Untuk Melatih Softskill
dalam bidang Pemrograman Website Maupun Menghandle Seluruh penggunaan software
Microsoft Office (word,excel,powerpoint), Software editing image (adobe
Photoshop), Menciptakan Aplikasi GMKI DIGITAL dengan Research And Development
oleh Kader-Kader GMKI yang berkualitas dan berkomitmen yang tersedia di
Playstore ,IOS,Windows, Dll. Yang memuat Berbagai elemen-elemen fundamental
Info mengenai GMKI. Apalagi GMKI
memiliki 5 panca kegiatan salah satu nya adalah berkreasi. Tentunya GMKI harus
melaksanakan seluruh panca kegiatan tersebut untuk mempertahankan eksistensi
GMKI Seiring Melanjutkan Visi dan Misi GMKI. Sehingga terbukti bahwa “GMKI
berusaha menjawab tantangan setiap zaman dengan segala keterbatasannya”
Tidak ada komentar