A N D Y M A R B U N

Eksibisi Perspektif Kritis dalam Resiliensi Kehidupan

Trending Topic

Indah Putihnya Musim Semi #3 (Beautiful in White Season Spring)

"Membingkai Harapan"
Chapter 3
By: Andy Saputra Marbun
Date,Time: 14/11/2019,09.22 WIB

Uniknya Andri melakukan hitam diatas putih dan mencurahkan suatu kekesalan dalam dirinya,
"Ketika kita percaya sama orang lain
Belum tentu tindakan nya sesuai dengan kita percaya..
Ketika aku beri kepercayaan sama orang lain.,
Dia mengabaikan kepercayaan ku..
Dan tak pernah sadar akan kepercayaan itu...
Inilah mengapa hatiku terluka karena berkali-kali sedikit kepercayaan ku sama orang lain selalu mudah diabaikan dan dijatuhkan makanya aku tak pernah beruntung dalam kepercayaan sama orang lain.."
Tapi intinya diatas adalah "Hanya Waktu yang bisa menyembuhkan Luka Hati"
Minggu ini merupakan liburan UAS semester 4 sedang andri nikmati dikampung, melihat pemandangan sawah dan bangunan yang semakin berkembang. Disatu sisi ingin melepas sejenak pikiran nya ke portal nilai, disisi lain andri merindukan dirinya.
Kadang memang benar waktu adalah obat yg manjur untuk yg hatinya terlecetkan. Wkwkwk
Bukankah andri ini seperti orang bodoh?
Suka tapi dipendam..
Tak pernah bisa mengungkapkan...
Berapa peluang orang yang Misalnya kita sukai akan kita menyukai kita juga?
Tak perlu jago matematika untuk mengetahui hal itu..
Orang yang mengisi masa muda Andri,
Apakah dia masih bersinar?
Hanya saja dia mulai redup dan mulai menjauh..
Padahal kita masih menatap langit yang sama, tapi andri berharap menitipkan rindu kepada langit agar sampai kepadanya.. 
Aneh ya..
Kenapa aneh?
Kenapa bisa merindukan seseorang yang bahkan seseorang itu belum tentu menganggap diri kita itu spesial bagi hidupnya?
Mungkin andri yang terlalu berlebih-lebihan untuk Menyukai nya?
Hmm...
Kadang ribet menikmati masa muda ini, setiap menyukai seseorang akan melukai hati andri sendiri, ketidakmampuan untuk peka terhadap cewek dan kurang percaya diri, engga humoris, kaku. Sehingga ga ada tipe orang yang menyukai seperti ini.
Andri penuh dengan keragu-raguan nya.
Muncul lah kalimat dalam diary nya
"Adakah rasa rindumu Kepada ku?"
Andri menggelengkan kepala nya
Hanya saja kejadian itu bersifat momentual di kuliah. Seperti ga sengaja saling bertatapan, sok sibuk dan sebagainya. Ketika sambil menuliskan ini, ada notif LINE , bahwa Ana sedang ultah hari ini. Padahal dalam suasana libur, sebenarnya andri ingat tanggal lahir Ana dan sudah jauh-jauh hari Andri membuat kado untuknya. Padahal hadiahnya itu adalah kado valentine di bulan 2, tapi karena pas ga pas timingnya, Ana engga pernah nampak dikampus pada hari itu. Jadi Andri mengurungkan untuk memberikan kado itu, dan untuk sementara masih menyimpan kado itu dan akan memberikan nya setelah masuk kuliah di ajaran baru. 
3 Minggu liburan berakhir dan sekarang andri ke kampus sambil membawa kado untuk ulang tahun Ana, dengan hati yang berseri. Andri semangat untuk menunggu Ana di aula.
Tapi saat itu Ana terlihat buru-buru, lalu:
A: "Ada apa? Aku mau buru-buru nih. Cepat.."
Adr: "duduk lah sebentar, ada yang mau ku bilang dan sambil memberikan i.. ni (hampir mengeluarkan kado dari tas; pembicaraan ku terpotong", 
A: "Eh Lary ... "(Tersenyum)
L: (menarik dan memegang tangan Ana) "ayok Ana, ngapain kesini disana ada yang penting, kalo ga ada kamu, bisa batal acara ini.'
Adr : "okelah kalau begitu, lain kali saja pembicaraan kita, cepat sana udh di tunggu in kamu.. (tersenyum dan mengurung kan niat untuk memberikan kado itu sama mu)"

Lary dan Ana pergi meninggalkan andri, ketika itu mereka pergi ke kelas, ternyata kawan-kawan mu memberikan surprise rayakan hari ulang tahun mu dengan kue tar yang diatasnya berdiri angka 20 tahun. Andri hanya bisa melihat itu dari jarak jauh.. dan Andri merenung; 
"Hehehehe, atas kejadian hari ini ku ingat bahwa apa yang semestinya ku harapkan di hari ultah ku, ternyata itu terjadi pada orang yang ku sukai. Sayang sekali bukan aku orang yang pertama mengucapkan selamat ulang tahun sama mu secara langsung dan memberikan kado sama mu. Kado ini (sambil memegang dan melihat nya) mungkin tidak berarti lagi bagimu. Akan ku simpan sampai sejauh mana ku bisa" lirih hati andri.
Andri pergi meninggalkan aula dengan berat hatinya...


To be continued...

Tidak ada komentar